Justbeenpaid New Attractive 2.5% Daily plans.
PipsFund

Jakarta - Tahun ini pemerintah menganggarkan dana pendidikan sebesar Rp 200 triliun atau 20% dari jumlah belanja negara dalam APBN 2010. Dana ini sangat rawan disalahgunakan, karena hasilnya tidak sesuai harapan.

Demikian disampaikan oleh Mantan Menteri Pendidikan Wardiman Djojonegoro saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Sabtu (3/4/2010).

"Harus ada penelitian apa benar ada 20% atau Rp 200 triliun itu, Diknas dapat Rp 70 triliun, Rp 130 ke lempar ke daerah, tapi sebagian besar ke bupati. Tapi saya yakin tidak semuanya ke pendidikan. Nggak tahu ke mana," ujarnya.

Keyakinan Wardiman ini beralasan, karena masih banyaknya sekolah yang bobrok dan anak usia sekolah yang tidak bersekolah.

"Kalau kita ke daerah, banyak SD yang bobrok. Banyak anak usia sekolah berkeliaran di jalan padahal di atas kertas sudah 96% yang bersekolah. Jangankan daerah, di Jakarta saja ada. Ini karena uangnya tidak dipakai,"ungkapnya.

Wardiman mengakui masalah pendidikan di Indonesia cukup kompleks dan besar, karena besarnya wilayah dan banyaknya penduduk Indonesia.

"Pendidikan nasional sebelum jaman saya mendapat sorotan tajam, kita bisa terima itu, persoalannya komplek dan besar sekali, kita bukan hanya Singapura," jelasnya.

Untuk memperbaiki masalah pendidikan tersebut, lanjut Wardiman, butuh manajemen dan keuangan. Menurutnya, sejauh ini kurikulum dan sistem pendidikan di Indonesia sudah cukup baik. Namun, pelaksanaannya yang harus diperbaiki.

"Jangan anggaran tersebut digunakan untuk berlomba-lomba membuat sekolah tetapi sekolahnya brengsek. Artinya mutu dalam penyelenggaraan, itu tidak baik," ungkapnya.

Oleh karena itu, Wardiman mengharapkan anggaran tersebut digunakan untuk meningkatkan penyelenggaraan pendidikan.

"Bagaimana ngajar kalau nggak ada atap, guru mulai ditingkatkan, buku karena tidak semua anak punya buku. Normalnya pendidikan dasar tidak perlu bayar. Rp 200 triliun itu untuk pelaksanaan penyelenggraan pendidikan sehingga semua anak bisa sekolah seperti di Malaysia," harapnya.

sumber : klik

2 komentar:

Unknown said...

When ugg sale moment in ugg boots time uggs pertains find cheap ugg boots expensive jewelry regarding ugg boots uk Mother you'll notice disocunt ugg boots engagement rings is among the actual
buy ugg boots ideal presents you can actually produce your mother. You ugg outlet can find explanation ugg boots outlet why folks should display his or her's mother's ugg mall with gifts. A birthday and mom's birthday are usually a couple of the extremely ugg boots sale

Unknown said...

During the World War II, Art Deco jewellery was ugg sale a very popular style among women. The females started ugg boots wearing short dresses and cut their hair short. And uggs such boyish style was accessorized with Art Deco jewellery. They used cheap ugg boots long dangling earrings and necklaces, multiple bracelets and bold ugg boots uk rings.Art Deco jewellery has harshly geometric and symmetrical theme instead disocunt ugg boots of free flowing curves and naturalistic motifs. Art Deco Jewelry buy ugg boots today displays designs that consist of arcs, circles, rectangles, squares, and ugg outlet triangles. Bracelets, earrings, necklaces and rings are added with long ugg boots outlet lines and curves.One example of Art Deco jewelry is the Art Deco ring. Art Deco rings have ugg mall sophisticated sparkle and bold styles. These rings are not intended for a subtle look, they are meant to be noticed. Hence, these are perfect for people with bold styles.

Post a Comment

Tinggalkan Pesan Anda

Perpustakaan Online

Blogger Indonesia A. Fatih Syuhud Weblog